KEMBALINYA MUSUH (REVIEW NOVEL PEMBALASAN DENDAM WHITE WIDOW)


"Ia merapatkan kerah jaket, walaupun ia sendiri sudah basah kuyup, lalu memandang ke seberang jalan. Jalanan sepi karena cuaca yanh buruk, tapi masih ada segelintir orang berlalu-lalang dengan urusan masing-masing."




Judul: Pembalasan Dendam White Widow
Penulis: Jacob Grey
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Cetakan Pertama, 2020
Tebal Buku: 312 halaman, 20 cm
ISBN: 978-602-06-4433-2
EISBN: 978-602-06-4434-9
Aku tak percaya akhirnya aku bisa bertemu dengan pengendali gagak yang pergi ke Negeri Orang-orang Mati dan Kembali! Pahlawan yang mengalahkan Bunda Lalat! Kuharap kau tak keberatan aku mengatakan ini, tapi kau tak terlihat seperti pemuda tangguh. Jangan salah paham, ibumu juga sama.
Novel ini masih series Ferals, kelanjutan dari Serangan Kerumunan (review baca di sini) dan Pengendali Gagak (review baca di sini). Penulis masih menceritakan kisah perjuangan Caw melawan musuh-musuhnya.

Perjuangan Caw dan Feral-Feral lain terasa lebih sulit karena musuk yang sebelumnya dikalahkan bisa berkumpul kembali. Dan kehadiran kembali Feral laba-laba membuat Caw mengalami kesulitan dan kesedihan.
Dalam novel ini, penulis mengangkat kisah yang pilu, kelam, dan Caw berusaha lebih keras dari sebelumnya. Kehilangan kepercayaan membuat Caw berjuang sendirian.
Terkadang aku berharap kami bisa memutar waktu, ke sebelum Dad dan aku tahu tentang hal ini. Katanya lebih baik jika kebenaran diungkapkan, tapi aku tidak begitu yakin tentang itu....
Namun, ada beberapa hal yang bisa ditebak pembaca, karena plotnya ada yang hampir sama seperti di series sebelumnya. Sehingga membuat cerita ini kurang berkesan seperti kedua novel sebelumnya. Di novel ini lebih mengungkapkan misteri yang disimpan oleh leluhur Caw daripada pertarungan yang menegangkan.

Betapa kerennya jika penulis bisa menyajikan plot twist yang membuat pembaca terkecoh. Bukan sekedar tokoh yang terkecoh. Dan porsi konflik antar Feral bisa lebih didetailkan lagi, karena hampir full yang dibahas tentang Caw.
Mungkin dia tidak sanggup membayangkan gagasan tentang kematian dan berpikir itu adalah cara untuk bisa terus hidup. Ada juga yang berkata dia cemburu pada siapa pun yang memiliki kekuatannya. Bahkan darah dagingnya sendiri.
Saya masih suka dengan penulis yang detail menceritakan latar. Latar di novel ini lebih luas cakupannya. Caw berpetualang ke banyak tempat. Saya rekomendasikan novel ini untuk penyuka genre fantasi, aksi. Bisa dibaca remaja hingga dewasa.

Rate: 3/5

No comments:

Powered by Blogger.