"Prolognya penyajian kopi. Penelusuran karakter, dan sifat dasar satu varian. Pun pada cinta dan impian, seberapa kuat rasa yang bisa terendus pada satu sesi... penilaian!"
Judul: Proviso
Penulis: Suzie Rain
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Cetakan Pertama, 2020
Tebal Buku: 256 halaman, 20 cm
ISBN: 978-602-06-4327-4
EISBN: 978-602-06-4329-8
Penulis: Suzie Rain
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Cetakan Pertama, 2020
Tebal Buku: 256 halaman, 20 cm
ISBN: 978-602-06-4327-4
EISBN: 978-602-06-4329-8
Gunung Puntang dan Ciwidey itu legenda. Aku harus tahu akar pilar dan selera kopi di sini untuk bisa menentukan racikan yang pas.
Ini pertama kalinya saya membaca novel karya Suzie Rain. Proviso, dari judulnya saya selalu bertanya-tanya apa sih maksud judulnya? Apa sih makna judulnya? Ternyata kata Proviso berasal dari bahasa Inggris yang artinya syarat. Mohon maklum, bahasa Inggris yang saya ketahui belum sejauh itu.
Saya penasaran dengan ceritanya, karena novelnya sering saya lihat dan rekomen, setelah saya membacanya benar-benar membuat saya berkesan. Penulis membuat tokoh, Ajeng, yang menyukai kopi dan berniat membuat kafe sendiri. Namun, Ajeng mendapatkan syarat dari ayahnya yang harus dipenuhi jika ingin membuka kafe tersebut.
Dari syarat tersebut, Ajeng memulai perjalanan mencari kopi terenak dan terbaik di antara kopi-kopi khas Indonesia. Ajeng pun sampai ikut lomba untuk mencari peluang pekerjaan sebagai Barista. Berkat lomba itu, Ajeng bertemu Adit pemilik Omega Cafe dan Gerry sang Barista di kafe tersebut.
Ucapan yang dimulai dengan kata kacau kemudian diikuti pertentangan, biasanya menunjukkan satu perasaan terpendam. Jangan-jangan Kak Gerry lagi patah hati, ya? Atau malah lagi jatuh cinta?
Saya suka sekali dengan ide yang diangkat sama Suzie Rain. Penulis mampu mengolahnya dengan ringan, meski pembahasan kopi termasuk berat bagi orang yang awam, tetapi mampu membuat pembaca begitu menikmati ceritanya.
Terlebih karakter yang penulis buat benar-benar saling berhubungan dan tidak terlihat kaku. Mengalir begitu saja. Hubungan karakter yang terjalin, maksudnya dialog di antara tokoh, membuat pembaca gemas dan terhibur. Penulis bisa membuat pembaca menikmati setiap adegan yang disajikan.
Seberapa pun berliku jalan hidup, dan seberapa jauh pun kita berputar, kita akan mencapai impian jika konsisten memperjuangkannya.
Plotnya teratur gak bertele-tele, porsinya pas gak berlebihan. Penulis juga secara tidak langsung menyampaikan beberapa amanat dari konflik penulis. Tidak hanya tentang kopi, penulis juga membahas singkat tentang hipnoterapis.
Novel ini saya rekomendasikan buat penyuka cerita romance yang simpel, unik, seru, dan bikin gemes. Cocok buat pembaca remaja hingga dewasa. Salut sama penulisnya.
Rate : 4.5/5
No comments: