Komunitas Menulis merupakan Tempat Berjuang Para Penulis




Sebagian besar penduduk Indonesia gemar menulis. Dan mencatat ataupun mengakui bahwa menulis sebagai hobi mereka. Menulis yang dimaksud bukanlah sekedar menulis di kertas dengan pena. Tetapi juga, menulis yang bertujuan untuk memberikan informasi ataupun cerita yang menarik untuk disajikan kepada orang lain.

Menulis bisa menjadi hobi yang menyenangkan untuk ditekuni. Ninuk Budiarini, penulis kondang asal Mojokerto. Dia mengungkapkan dalam bukunya “Writing Therapy For Galaures”, menulis bisa mengobati segala macam depresi, galau, stress, dan problematika kehidupan. Maka dengan menulis akan menjadi kegiatan yang berpengaruh besar untuk kesehatan mental seseorang.

Bagi orang yang suka melakukan kegiatan menulis, membuat informasi atau cerita yang menarik. Maka disebut sebagai penulis. Seperti yang dijelaskan dalam Wikipedia, Penulis adalah sebutan bagi orang yang melakukan pekerjaan menulis, atau menciptakan suatu karya tulis. Maka seseorang yang kegiatannya menulis sudah  bisa dipastikan sebagai penulis, dan penulis akan menghasilkan suatu karya.

Menjadi penulis tidaklah semudah menulis di atas kertas, butuh ilmu-ilmu yang dapat menjadikan sebuah karya menjadi lebih menarik dan bermanfaat untuk orang lain. Menulis juga membutuhkan perjuanganan. Penulis rela menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghasilkan karya. Penulis juga harus berusaha memikirkan apa yang akan ditulisnya, bermanfaat tidak bagi orang lain, menarik tidak. Semua itu harus penulis pikirkan baik-baik agar menghasilkan karya yang menarik.

Bagaimana untuk mendapatkan ilmu-ilmu tersebut?

Dalam bukunya “Book Writing for Popularity and Personal Branding”, Haryono menuliskan, “komunitas penulis merupakan sebuah wadah para penulis yang mempunyai passion sama, dengan harapan bisa eksis terus dalam kegiatan menulis. Di sini, kemampuan anggota akan diasah menjadi penulis handal. Jika Anda belum memiliki kemampuan yang mumpuni, Anda tidak perlu khawatir karena dalam komunitas ini biasanya akan dibimbing untuk menghasilkan tulisan berkualitas. Tentu saja Anda tidak hanya dijejali teori belaka namun lebih banyak praktik.” Dengan adanya komunitas penulis, selain akan mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, juga akan melatih kemampuan menulis menjadi lebih baik lagi. Tidak hanya itu, tentu akan menambah teman dan wawasan dalam dunia kepenulisan.

Bagaimana penulis berjuang dalam komunitas menulis?

Dalam buku “Anak-anak Kolong Langit”, Dini Nuzulia Rahmah menuliskan “Bagi Pejuang, perjuangan merupakan kenikmatan. Sedang bagi Pecundang, perjuangan merupakan penderitaan.”  Di dalam komunitas menulis pun demikian. Penulis yang benar-benar berjuang dalam komunitas menulis akan menikmati setiap tugas-tugas dan praktik yang diadakan. Hal itu akan membuat penulis semakin berkembang. Sedangkan, penulis yang malas berjuang dalam komunitas, hanya akan mendapat ilmu tetapi tidak akan berkembang kemampuan menulisnya.

Penulis yang berjuang dalam komunitas, akan mendapat pengalaman menulis yang berbeda di setiap komunitas. Akan banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Jika bisa mengikuti dengan baik dalam komunitas menulis, maka kemampuan menulis akan berkembang dengan pesat. Penulis harus mampu menyelesaikan tantangan yang diberikan, harus bisa memanfaatkan ilmu yang sudah diberikan. Dengan mengikuti komunitas, penulis tidak akan berjuang sendirian. Penulis akan berjuang bersama dengan penulis-penulis lain dalam komunitas.

Menulis merupakan hobi yang menyenangkan karena dapat mengurangi stres, dan juga bermanfaat untuk orang lain karena memberikan informasi melalui tulisan. Dan jika ingin menjadi penulis yang baik perlu banyak-banyak belajar dengan mengikuti beberapa komunitas penulis yang akan memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat. Yang terpenting setelah belajar dan mendapatkan ilmu menulis, tidak lupa untuk praktik dan terus mencoba.

No comments:

Powered by Blogger.