"LORONG lembaga Pemasyarakatan khusus remaja di kawasan Bogor tampak lengang. Seluruh narapidana yang terdiri dari remaja dengan usia rata-rata 15-22 tahun sedang menikmati seminar kecerdasan dan kegiatan aktualisasi diri di salah satu aula."
Judul: Halo, Tifa
Penulis: Ayu Welirang
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Cetakan Pertama, 2016
Tebal Buku: 250 halaman
ISBN: 978-602-03-2510-1
EISBN: 978-602-03-9808-2
Penulis: Ayu Welirang
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Cetakan Pertama, 2016
Tebal Buku: 250 halaman
ISBN: 978-602-03-2510-1
EISBN: 978-602-03-9808-2
Gue nggak bisa mikir. Suasana sekolah pelan-pelan mulai menjauh dari chaos yang kita buat. Gue cuma nggak mau melewatkan masa remaja dengan kehidupan yang ngebosenin.
Halo, Tifa menceritakan tentang Tivani Kamalia yang biasa dipanggil Tifa bersekolah di SMK Pratama Putra yang muridnya lebih banyak cowok. Kedatangan Tifa membuat Terra murid yang paling berkuasa menjadi terusik. Siswa itu merasa kehidupan di sekolah yang harusnya bebas jadi berubah mengikuti aturan baru.
Novel ini mengangkat kisah kehidupan remaja semasa sekolah, terutama murid-murid sekolah putra yang penuh konflik antara murid-murid sekolah lain. Tawuran, keroyokan, dibahas dengan menarik oleh Ayu Welirang. Namun, selain itu diangkat juga kisah Lembaga Pemasyarakatan Khusus remaja yang membimbing mereka menjadi lebih baik.
Bukan berarti karena peraturan sekolah berubah, terus lo pikir semua orang bakalan tunduk. Tinggal tunggu waktu aja sampai ada keributan besar.
Penulis membuat tulisan yang ringan dan bisa mengalir saat dibaca meski ide yang dibahas lumayan berat. Dialog antar tokoh juga khas remaja, tetapi tidak berlebihan dan kasar. Meskipun ada konflik dengan guru dan orang tua, tetapi masih menggunakan kalimat yang halus.
Dalam novel ini penulis menggunakan POV 3, tetapi dibagi menjadi beberapa sudut pandang tokoh di beberapa bab sehingga fokus cerita tidak hanya pada satu tokoh. Plotnya pun terjalin, meski alur yang digunakan campuran.
Konflik yang diangkat tidak hanya tentang tawuran, tetapi juga hubungan antar teman, antar orangtua, dan ujian sekolah. Penulis sukses membuat pembaca seakan terjun dalam konflik dan memahami bagaimana kesulitan remaja.
Entahlah. Ada yang aneh akhir-akhir ini. Kayak roda, kayaknya gue lagi di bawah. Banyak hal yang mampir ke pikiran gue. Dan gue juga nggak ngerti kenapa malah cerita sama lo.
Amanat yang bisa diambil dari novel ini pertengkaran tidak akan pernah selesai kalau salah satu tidak ada yang mau mengalah. Semua orang punya masalah, dan harus terima kenyataan dan tidak menganggap hanya dirinya yang memiliki masalah. Bandel tidak jadi masalah, nilai ujian harus tetap baik.
Novel ini saya rekomendasikan buat remaja yang suka konflik menarik, tetapi tidak dibumbui dengan romance. Ceritanya ringan dan khas remaja. Pembaca akan dibuat nostalgia masa-masa sekolah yang seru.
Rate: 3.5/5
No comments: