JALAN SAAT SENJA (REVIEW NOVEL SENJA DI CENTRAL PARK)


"Putri tidur tidak butuh pangeran. Ia butuh kopi kental." "Jika gelasmu setengah kosong, bisa jadi kau menumpahkan isinya."—Frankie


Judul: Sunset di Central Park
Penulis: Sarah Morgan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbitan: Cetakan Pertama, 2017
Tebal Buku: 456 halaman
ISBN: 978-602-03-4005-0
EISBN: 978-602-06-2660-4

"Aku tidak suka mengatakan ini kepadamu, tapi calon pengantin tidak kelihatan berseri-seri. Ada air mata. Aku orang terakhir yang pantas membuat penilaian tentang psikologi pernikahan dan semua kekeliruan yang mengelilinginya, tapi menurut dugaanku ini bukan reaksi wajar. Jika mereka sampai ke tahap ini, itu karena mereka pikir pernikahan sesuatu yang bagus, apakah aku benar?"

Ini pertama kali saya baca cerita Harlequin sampai selesai. Kali ini saya membaca novel karangan Sarah Morgan yang berjudul Senja di Central Park. Alasan saya memilih membaca ini karena judulnya sesuai dengan nama tempat yang biasa saya kunjungi, Central Park.

Novel yang bergenre romance dan metropop ini, mengisahkan Frankie yang tidak menyukai pernikahan. Tidak hanya itu, ia juga menutup hati dengan percintaan. Itu terjadi karena masa-masa kelam ketika masih sekolah.

Frankie menikmati hari-harinya sebagai perangkai bunga, dan juga suka membaca buku. Akhir pekan ia habiskan waktu dengan membaca buku. Berbeda dengan kedua temannya, Eva dan Paige yang menghabiskan waktu dengan berbelanja dan juga membahas percintaan atau pernikahan.

Penulis menggabungkan kisah persahabatan serta konflik masing-masing karakter. Seperti Frankie yang anti pernikahan, Eva yang sudah lama tidak bercinta, dan Paige yang selalu merasa dikekang karena sakit. Meski memiliki masalah yang berbeda, ketiga sahabat tersebut saling menguatkan.

"Ketika orang yang paling kausayangi dan kaupercayai di dunia mengecewakanmu, bagaimana nasibmu setelah itu?"

Tidak hanya persahabatan, penulis juga mengisahkan kedekatan Frankie dan Matt. Pendekatan yang tidak biasa dan rumit. Kedua karakter memiliki masalah dengan percintaan masing-masing, tetapi pada akhirnya bisa saling mengerti dan memahami, meski sulit untuk menggapainya.

Central Park menjadi tempat kunjungan pertama Frankie dan Matt dalam masa pendekatan. Mereka menganggap kencan sebagai bukan kencan karena ketidaksukaan Frankie dalam menjalani hubungan. Pada akhirnya tempat itu menjadi tempat yang istimewa bagi mereka.

Saya suka dengan novel ini, meski pembahasannya berat, tetapi penulis mampu merangkai kalimatnya dengan ringan, sehingga pembaca mudah memahaminya.

Novel ini rekomen buat yang suka cerita Romance, tetapi isinya tidak hanya tentang romantis-romantisan, dibumbui dengan konflik-konflik yang seru.

Rate: 4/5

No comments:

Powered by Blogger.